Rumah Sunat Solo

AKUPUNKTUR UNTUK LEUKORHEA ( KEPUTIHAN ) DI GRIYA SEHAT PRIMA HATI SOLO

Leukorhea (fluor albus) atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan lahir yang bukan darah. Leukorhea atau keputihan adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar dari saluran genetalia wanita, yang tidak berubah. Leukorhea atau keputihan adalah sekret putih yang kental keluar dari vagina maupun rongga uterus (Kamus Kedokteran). Leukorhea atau keputihan yang terjadi pada wanita tidak menyebabkan kematian tetapi kesakitan , karena cairan yang keluar selalu membasahi bagian dalam dan terkadang menimbulkan iritasi, rasa gatal sehingga membuat ketidak nyamanan. Leukorhea merupakan gejala awal dari infeksi, keganasan atau tumor jinak reproduksi. PATHOFISOLOGI 1) Vulva Sekret dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar- kelenjar bartholini dan skene. Sekret ini bertambah pada perangsangan, misalnya sewaktu koitus. Jika kelenjar- kelenjar tersebut meradang, oleh karena infeksi maka sekret berubah jadi flour. 2) Vagina Vagina tidak mempunyai kelenjar dan dibasahi oleh cairan transudat dan lendir dari servik. PH dalam vagina disebabkan oleh kegiatan hasil diderlein yang mengubah glukogen (epitel vagina) menjadi acidum lacticium. 3) Servik uteri Sekret servik yang normal bersifat jernih, liat dan alkalis. Sekret ini dipengaruhi hormon – hormon ovarium baik kuantitas atau kualitasnya. Sekret bertambah pada infeksi (cervicitis) yang dipermudah kejadiannya oleh robekan servik dan tumor servik. 4) Korpus uteri Korpus uteri hanya menghasilkan sekret pada fase post ovulator. Sekret bertambah pada endometritis akut, jika ada sisa plasenta polip mioma submucosa dan carcinoma. 5) Tuba Tuba jarang mengeluarkan flour albus, kadang-kadang terjadi pada hydrosalpinx profluens KLASIFIKASI LEUKORHEA Leukorhea fisiologis Leukorhea fisiologis terjadi saat mendekati ovulasi (karena rangsangan seksual), menjelang dan sesudah menstruasi atau pengaruh hormone pada kehamilan. Terdiri dari cairan yang kadang-kadang berupa mucus yang mengantongi banyak epitel dengan leukosit yang jarang. Ciri-cirinya adalah: berwarna putih dan menjadi kekuningan bila kontak dengan udara karena proses okside; tidak gatal; tidak mewarnai pakaian dalam dan tidak berbau. ditemukan pada keadaan antara lain: 1. Bayi baru lahir terutama sampai usia 10 hari, hal ini disebabkan pengaruh estrogen di plasenta terhadap uterus dan vagina bayi 2. Premenarche 3. Saat sebelum dan sesudah haid 4. Saat atau sekitar ovulasi 5. Kehamilan 6. Faktor psikis 7. Rangsangan seksual pada wanita dewasa 8. Gangguan kondisi tubuh seperti keadaan anemia, kekurangan gizi, kelelahan, kegemukan, usia tua > 45 tahun. Leukorhea patologis Leukorhea patologis terjadi karena infeksi vaginal, infeksi trikomonas vaginalis, infeksi jamur candida albicans, keganasan reproduksi ataupun adanya benda asing dalam jalan lahir. Terdapat banyak leukosit. Ciri-ciri adalah: terjadi peningkatan volume (membasahi celana dalam); terdapat bau yang khas; perubahan konsistensi dan warna; penyebab infeksi Trikomoniasis, Kandidiasis dan Vaginosis bacterial. GEJALA UMUM LEUKORHEA Gejala klinis dari leukorhea atau keputihan antara lain: 1. Gatal, berbau, dan berbuih. 2. Sekret vagina bertambah banyak. 3. Bergumpal, campur darah 4. Dispareunia / sakit pada waktu koitus. 5. Disuria / rasa panas saat kencing PENYEBAB LEUKORHEA 1. Konstitusional Penyebab leukorhea atau keputihan secara konstitusional ditemukan pada keadaan anemia, nefritis dan pada bendungan umum (decompensatio cordis, serosis, hepatitis). 2. Kelainan endokrin Seperti pada fungsional bleeding (kadar estrogen tinggi). Pada kehamilan (karena hidraemia dan pengaruh endokrin). 3. Infeksi Penyebab leukorhea atau keputihan oleh karena infeksi antara lain:  Vultasi–vulvo vaginitis  Vaginitas (kolpitis).  Servivitis.  Salpingitis 4. Penyebab lain Penyebab lain leukorhea atau keputihan antara lain:  Corpus allienum : possarium, rambut kemaluan, rambut wol, kain atau kapas.  Alat- alat atau obat- obat kontrasepsi.  Fitula (Fistula vesicovaginalis, Fistula Fectovaginalis).(Manuaba, 2001). DIAGNOSIS LEUKORHEA Diagnosa sebab keputihan dapat dicari dengan cara sebagai berikut: 1. Anamnase. 2. Kedaaan umum. 3. Pemeriksaan dalam. 4. Pemeriksaan mikrobiologis dan bakteriologis, meliputi : cairan DIAGNOSIS PENYEBAB INFEKSI 1) Trikomoniasis Anamnesis : sering tidak menunjukkan keluhan , kalau ada biasanya berupa duh tubuh vagina yang banyak dan berbau maupun dispareunia, perdarahan pasca coitus dan perdarahan intermestrual Jumlah lekore banyak berbau, menimbulkan iritasi dan gatal. Warna sekret putih, kuning atau purulen. Konsistensi homogen, basah, frothy atau berbusa (foamy). Terdapat eritema dan oedema pada vulva disertai dengan ekskoriasi. Sekitar 2-5% tampak strawberry servix yang sangat khas pada trichomonas. Kandidosis vulvovaginal Anamnesis: * Terdapat keluhan panas, atau iritasi pada vulva dan keputihan yang tidak berbau * Rasa gatal/iritasi disertai keputihan tidak berbau atau berbau asam. * Keputihan bisa banyak, putih keju atau seperti kepala susu/krim, tetapi kebanyakan seperti susu pecah. * Pada dinding vagina biasanya dijumpai gumpalan keju (cottage cheeses). Pada vulva/dan vagina terdapat tanda-tanda radang, disertai maserasi, psuedomembran, fissura dan lesi satelit papulopustular Vaginosis bacterial Anamnesis: * Mempunyai bau vagina yang khas yaitu bau amis terutama waktu berhubungan seksual * Keputihan dengan bau amis seperti ikan. Sekret berlebihan, banyaknya sedang sampai banyak, homogen, warna putih atau keabu-abuan, melekat pada dinding vagina. Tidak ada tanda-tanda inflamasi. * Servisitis Gonore Anamnesis: Gejala subjektif jarang ditemukan . Pada umumnya wanita datang berobat kalau sudah ada komplikasi. Sebagian besar penderita ditemukan pada pemeriksaan antenatal atau pemeriksaan keluarga berencana * Duh tubuh serviks yang mukopurulen. Serviks tampak eritem, edema, ektopi dan mudah berdarah pada saat pengambilan bahan Klamidiasis Anamnesis: * Gejala sering tidak khas, asimtomatik, atau sangat ringan * Eksudat seviks mukopurulen, erosi seviks, atau folikel-folikel kecil (microfollicles) PENATA LAKSANAAN LEUKORHEA Penatalaksanaan leukorhea atau keputihan tergantung dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri atau parasit.  Umumnya diberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai dengan penyebabnya.  Obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan biasanya berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi candida dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit. PENCEGAHAN LEUKORHEA Leukorhea dapat dicegah dengan cara sebagai berikut: 1. Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering. 2. Menghindari pakaian ketat. 3. Seing mengganti pembalut saat datang haid. 4. Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan antiseptik. 5. Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih. AKUPUNKTUR PADA LEUKORHEA Leukorhea adalah : pengeluaran cairan yang abnormal dari vagina, tetapi bukan darah, sekresi cairan ini mungkin dari vulva, cervic uteri, fundus uteri, atau dari vagina sendiri Adanya kelainan pada fungsi dari meridian Tay, Cung, Ren,Tu, dan kelainan fungsi organ limpa, dan Paru-paru TITIK AKUPUNKTUR 1. San Yin Ciao ( Li.6 )  Dikuatkan 2. Sen Su ( KK. 23 )  Dikuatkan 3. Cu San li ( La.36 )  Dikuatkan 4. Ran ku ( G. 2 )  Dikuatkan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *