Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau berkurangnya efektivitas insulin. Hal ini ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa melebihi normal. Diabetes ditandai dengan kondisi hiperglikemia berlangsung terus- menerus. Insulin adalah hormon yang dibentuk oleh pankreas. Pankreas mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah. Insulin membantu glukosa untuk dapat masuk kedalam sel. Insulin menurunkan jumlah gula didalam darah.
Apa Saja Gejala Diabetes?
Sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui gejala awal diabetes. Baik bagi yang berisiko tinggi maupun bagi yang merasa sehat dan tidak memiliki riwayat atau potensi mengidap diabetes.
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan banyak penderita diabetes tipe 2 yang tidak menyadari bahwa mereka telah mengidap diabetes selama bertahun-tahun karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
Sering merasa haus.
Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
Rasa lapar yang ekstrem.
Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
Berkurangnya massa otot.
Terdapat keton dalam air seni. Keton adalah produk sampingan dari metabolisme otot dan lemak yang terjadi ketika produksi insulin tidak cukup.
Kelelahan.
Pandangan yang kabur.
Luka yang lama sembuh.
Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri Anda ke dokter. Pendeteksian sedini mungkin memungkinkan kita untuk mencegah bertambah parahnya kondisi diabetes kita.
Faktor resiko yang tidak dapat diubah, antara lain: riwayat keluarga dengan DM, usia ≥ 45 tahun, etnik, jenis kelamin.
– Faktor resiko yang dapat diubah, antara lain: obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 23kg/m2 atau lingkar perut ≥ 80 cm pada wanita dan ≥ 90 cm pada laki-laki, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia dan diet tidak sehat.
Kriteria diagnosis DM yang paling sering digunakan adalah jika terdapat gejala khas dan pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu (GDS) ≥ 200 mg/dl atau Glukosa Darah Puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl maka penderita dapat diagnosis DM (American Diabetes Association, 2015).
Pilihan Kriteria Diagnosis Diabetes Keterangan
A1C ≥ 6,5 % Dilakukan di laboratorium dengan metode yang sudah distandardisasi
GDP ≥ 126 mg/dl (7,0 mmol/L) Puasa ≥ 8 jam
GD 2 jam setelah test toleransi glukosa oral (75 g glukosa) ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/L) Menggunakan glukosa 75 g yang dilarutkan dalam air
GDS ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/L) Dengan gejala khas
Diabetes mellitus dalam tcm disebut dengan XIAOKE . Biasanya disebabkan oleh perubahan emosi yang ekstrim, konsumsi makanan pedas, berminyak dan alkohol yang berlebihan, berhubungan seksual yang berlebihan.
Lebih dari 3.000 tahun lalu, praktisi pengobatan kuno dari Tiongkok mempelopori pengobatan akupunktur. Pengobatan ini dilakukan dengan merangsang titik aktivasi tertentu pada tubuh untuk mengobati berbagai kondisi. Sekarang, akupunktur modern menjadi semakin populer dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengakui bahwa akupunktur untuk diabetes bisa menunjang pengobatan yang sedang Anda jalani.
Mengenal terapi akupunktur untuk diabetes
Dilansir dari Medical News Today, Acupuncture in Medicine mengulas artikel mengenai akupunktur sebagai pengobatan masa depan untuk sensitivitas insulin dengan menggabungkan elektroakupunktur dengan penggunaan obat diabetes, yaitu metformin.
Ini dilakukan untuk mencari reaksi penurunan kadar glukosa darah yang lebih baik dan sensitivitas insulin yang lebih besar dengan kombinasi pengobatan tersebut. Hasilnya, kombinasi elektroakupunktur dengan metformin memang memberikan efek penurunan glukosa darah dan peningkatkan sensitivitas insulin daripada mengobati diabetes dengan metformin saja.
Dengan kata lain, akupunktur saja tidak akan mempan untuk mengendalikan diabetes. Pengobatan alternatif ini tetap harus dibarengi dengan pengobatan medis yang sudah dianjurkan dokter, misalnya obat metmorfin atau suntik insulin. Jika digabung dengan pengobatan dari dokter, akupunktur untuk diabetes relatif ampuh.
Manfaat akupunktur untuk diabetes
Teknik akupuntur yang direkomendasikan untuk mengobati diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 bervariasi. Beberapa tekniknya adalah membantu menurunkan berat badan, metabolisme, fungsi organ, dan mengurangi nyeri saraf. Manfaat akupuntur untuk diabetes sebagai berikut:
Mengurangi rasa sakit. Akupuntur merangsang endokrin yang mana memicu hormon yang mengendalikan kadar gula dalam darah. Selain itu, hormon tersebut juga memicu perasaan positif dalam tubuh sehingga menghambat rasa sakit.
Mengatur kadar gula. Akupuntur mampu mengatur kortisol, yaitu salah satu hormon stres dan juga meningkatkan kadar gula darah. Teknik akupuntur yang dilakukan dapat menyeimbangkan kortisol sehingga gula darah dapat dikendalikan.
Terapi pengobatan diabetes dengan akupuntur sudah dilakukan di GRIYA SEHAT PRIMA HATI selain itu pengobatan diabetes dikombinasi juga dengan terapi Bekam, Akupresur ( memperbaiki fungsi Pankreas & stamina tubuh) dan rawat luka ( mengobati luka gangren pada penderita diabetes).
sumber :
Yang Perlu Diketahui Penderita Diabetes Sebelum AkupunkturGRIYA SEHAT PRIMA HATI Jl. letjend sutoyo no. 48, Bibis Luhur, Nusukan, Banjarsari, Surakarta CP : 085647283432/ 085879120199 SALAM SEHAT DARI Griya Sehat Prima Hati KESEMBUHAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAN KAMI www.Akupunkturkhitansolo.com